???? Emas Kembali Mengilap di Tengah Tekanan Dolar dan Ketidakpastian Global
Harga emas melanjutkan penguatan didorong oleh kombinasi faktor makroekonomi, geopolitik, dan teknikal yang saling bersinergi mendukung momentum bullish logam mulia ini.
???? Inflasi AS Mereda, Dolar Tertekan
Rilis data inflasi konsumen AS (CPI) menjadi pemicu utama sentimen positif bagi emas. Angka tahunan yang tercatat di 2.4%—lebih rendah dari ekspektasi pasar 2.5%—mengisyaratkan bahwa tekanan inflasi terus melandai. Bahkan angka bulanan dan core CPI juga mencatatkan penurunan yang menambah bobot argumen untuk pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed dalam waktu dekat.
Pasar langsung merespons dengan penurunan imbal hasil Treasury dan pelemahan dolar AS. Kondisi ini mengangkat minat terhadap aset tanpa imbal hasil seperti emas.
???????????????????? Deal AS–China: Serba Tanda Tanya
Namun, euforia data inflasi sedikit terganggu oleh pernyataan mengejutkan dari Donald Trump yang mengklaim adanya kesepakatan dagang dengan China. Sayangnya, isi kesepakatan justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban.
China disebutkan akan membuka ekspor rare earth minerals selama 6 bulan—sebuah langkah strategis yang tampak sebagai upaya menjaga posisi tawar dalam negosiasi jangka panjang. Di sisi lain, AS akan melonggarkan ekspor komponen penting, tapi pembatasan ekspor chip belum masuk dalam kesepakatan ini. Semua ini memberi sinyal bahwa kesepakatan ini lebih mirip gencatan senjata sementara ketimbang solusi permanen.
???? Ketegangan Iran–Israel dan Efek Safe Haven
Di panggung geopolitik, situasi semakin memanas. Potensi serangan Israel terhadap Iran memicu respons dari AS yang mulai mengevakuasi warga dan personel militernya dari kawasan sensitif seperti Irak, Kuwait, dan Bahrain. Dengan risiko konflik terbuka meningkat, emas kembali berperan sebagai pelindung nilai terhadap ketidakpastian global.
???? Kebijakan Tarif AS: Masih Simpang Siur
Sinyal dari Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, bahwa deadline tarif bisa dimundurkan menambah lapisan ketidakpastian. Pasar tidak menyukai ketidakpastian, dan selama kebijakan tarif masih berubah-ubah, minat terhadap aset safe haven seperti emas tetap terjaga.
Sementara itu, laporan dari ECB mengungkapkan bahwa bank sentral kawasan euro terus menambah cadangan emas mereka—indikasi bahwa institusi besar juga sedang bersiap menghadapi ketidakpastian ke depan.
???? Sisi Teknikal: Tanda-Tanda Bullish Semakin Kuat
Harga emas di grafik harian menunjukkan candlestick bullish yang menandakan kembalinya minat beli dan kemungkinan besar bahwa fase koreksi sementara telah usai. Resistance penting di kisaran 3375 dan 3403 kini menjadi fokus pasar. Jika level ini berhasil ditembus dan harga mampu bertahan di atasnya, maka potensi kenaikan menuju 3434 hingga 3500 terbuka lebar.
Support terdekat kini berada di 3303 dan 3293. Selama harga tidak turun melewati 3293, maka pelemahan dipandang sebagai koreksi teknikal semata, bukan sinyal pembalikan tren.
⏱️ Grafik H4: Momentum Mulai Terbangun
Grafik 4 jam memperlihatkan struktur bullish yang kian menguat. Zona support 3303–3345 yang sebelumnya menahan tekanan jual kini menjadi basis pijakan baru bagi potensi kenaikan. Harga sudah berhasil menembus dan bertahan di atas 3345, bahkan saat ini sedang menguji resistance 3375.
Jika level 3375 ditembus dan dikonfirmasi, maka arah selanjutnya kemungkinan besar menuju 3385 dan 3403. Sementara jika terjadi koreksi, area 3319–3325 menjadi support yang layak diperhatikan.
???? Strategi Perdagangan
✅ Opsi Buy on Breakout:
-
Entry: 3347 – 3349
-
Target: 3361, dengan potensi lanjut ke 3382 dan 3400 jika 3375 tembus
-
Stop Loss: 3341
-
Risk:Reward: 1:2
✅ Opsi Buy on Dip:
-
Entry: 3318 – 3320
-
Target: 3332
-
Stop Loss: 3312
-
Risk:Reward: 1:2
???? Agenda Malam Ini: Waspadai Data PPI
Pasar akan menantikan rilis data PPI dan initial jobless claims dari AS pada pukul 19.30 WIB. Jika hasilnya lebih lemah dari perkiraan, maka emas berpeluang lanjut menguat. Sebaliknya, data yang kuat bisa menjadi katalis koreksi jangka pendek.
???? Kesimpulan:
Kombinasi pelemahan dolar, potensi penurunan suku bunga, ketegangan geopolitik, dan ketidakpastian kebijakan tarif memberikan dukungan kuat bagi emas. Namun, tetap waspadai potensi volatilitas tinggi terutama menjelang rilis data penting.